siang itu, langit tebal diselimuti mendung gelap membuat bimbang seorang pemuda yang sedang duduk menunggu wanita datang untuk menjemputnya. dimana hari itu adalah hari bertemunya kedua anak baru dewasa tersebut setelah beberapa waktu sebelumnya sudah berjanji.
astian adalah nama pemuda tersebut, dan aini adalah nama wanita itu. astian adalah sosok pemuda yang dikenal nakal bagi teman-temannya, tapi sering jadi tulang punggung sebuah ide bagi teman-temannya. pemuda aneh, tidak tampan, namun pola pikirnya masih sedikit normal. terbukti pemuda ini dipercaya mengetuai beberapa organisasi sejak jaman SMA.
tidak jauh dari itu, aini juga sosok wanita yang terbilang cukup sempurna bagi sebagian cowok. meski kadang juga sedikit aneh, tapi paras wajah cantik yang diselimuti kulit terang, yang membuat cowok-cowok ingin mengenalnya lebih jauh.
astian sudah cukup lama mengenal aini, kurang lebih 4 tahun mereka berteman. sempat suatu saat mereka berpacaran, namun tidak semanis yang orang-orang impikan. setelah mereka tidak lagi pacaran, mereka mencoba membuat keadaan tetap harmonis. masih berteman baik dan mencoba jadi yang terbaik. itu yang dilakukan astian setelah itu. karena astian sesungguhnya masih memiliki rasa yang lebih untuk aini. namun astian sejak saat itu memutuskan untuk memendam perasaannya dan sengaja membuat keadaan sebiasa mungkin agar aini tak curiga.
tahun berganti dari 2009 menjadi 2010. astian masih menjadi pemuda yang setia mencintai aini tanpa sepengetahuan siapapun. kenapa astian memendamnya? kenapa tidak berusaha lagi merayu dan berpacaran lagi? astian ternyata mempunyai misi. dan ini adalah satu dari sekian misi di hidupnya.
PERJALANAN TERCAPAINYA MISI.
siang itu, hari dibulan maret ke empat setelah perkenalan astian dengan aini. dimana hari ke empat kalinya astian merayakan ultah aini. ke empat kalinya juga astian pusing memikirkan kado apa yang akan diberikan untuk membahagiakan wanita yang di sayanginya. karena pusing memikirkan kado, akhirnya astian nanya langsung ke aini, kado apa yang ingin dari astian. setelah tau jawaban itu astian memutar otak bagaimana dapat barang itu. khusus ultah saat itu astian memang sengaja tidak ngucapin pas hari H. astian sengaja tidak mengucapkan sebelum ia memberi kado yang aini ingin.
singkat cerita, hari itu adalah hari pengambilan kado yang astian belikan buat aini. dengan langit yang tak bersahabat, mendung gelap mereka berdua sepakat tetap pergi menuju lokasi pembelian kado.
kurang lebih jam 3 sore mereka sampai di lokasi dan di dapatkannya lah kado yang aini ingin. karena cuaca yang sangat tidak bersahabat saat itu, mereka memutuskan langsung cabut dari lokasi, mereka menuju ke suatu mall hp untuk membeli alat hp yang kebetulan lagi dibutuhkan.
sepulang dr mall hp mereka sepakat pulang, namun di sela-sela perjalanan pulang astian belum rela. tepat hari itu juga sebenarnya astian ingin mennyampaikan misinya selama ini, selama 4 tahun.
misi astian tidak muluk. misinya hanyalah bagaimana sejak 4 tahun silam astian bisa ngungkapin perasaannya sejujur-jujurnya kepada aini, di tempat dan keadaan yang lebih layak. berusaha jujur apa adanya tentang perasaannya tanpa mengharap sesuatu kembali. yaitu 'komitmen pacar'. astian hanya ingin membuktikan bahwa perasaannya kepada aini itu asli dan unconditional. tanpa syarat.
kurang lebih jam 5 sore mereka berhenti di suatu rumah makan sederhana, rumah makan di atas air yang terbilang cukup nyaman untuk menghirup udara segar.
suatu kebetulan terlihat langit senja saat itu di ufuk barat, dan disertai gerimis kecil yang membawa suasana semakin menegangkan bagi astian.
mereka makan dan ngobrol banyak hal kala itu. sambil aini bermain hp dan berfoto, astian terus membuat keadaan senyaman mungkin.
selesai mereka makan, aini masih sibuk bermain hp. sedang astian mencoba menenangkan perasaannya dengan sebatang rokok. tak biasanya astian merokok di depan aini, namun saat itu astian bener-bener butuh doping untuk memberanikan diri mengungkapkan misinya.
detik terus berjalan, menit berganti. astian berperang melawan perasaannya. dia meyakinkan diri bahwa hari itu juga dia harus jujur.
dibukalah pembicaraan serius itu dengan pertanyaan yang dilontarkan kepada aini "km pernah gak, menerima sebuah ungkapan perasaan tapi tanpa permintaan sebuah komitmen?" tanya astian kepada aini. mendengar pertanyaan itu aini langsung merubah pandangannya fokus ke hp. dia sepertinya merasa bahwa ada sesuatu dengan pertanyaan itu.
astian terus mencoba menanyakan itu, sampai akhirnya aini menjawab 'sudah pernah" dan itu baru sekali.
dr situ jujurlah astian kepada aini tentang perasaanya, astian mengungkapkan dengan kesederhanaannya.
dijelaskan juga tentang perasaannya selama ini, bahwa astian cuma ingin sebatas ungkapan. karena astian sadar akan type cowok yang aini ingin tidak ada dalam dirinya. astian tidak ingin semuanya terpaksa. toh kalopun aini sayang sama astian juga pasti akan jujur setelah itu.
astian sadar juga banyak perbedaan terlepas dari semua itu. meski segala perbedaan masih bisa diperjuangkan, namun astian tetap tidak mau ambil resiko. astian menganggap bahwa berkomitmen dengan aini itu mustahil. astian paham dengan hatinya, seberat apapun yang dijalaninya tapi dia tetep masih bisa menempatkan perasaanya. karena astian yakin bahwa dirinya itu sudah terlalu tabah untuk menerima apapun. termasuk perasaan.
dengan mengungkapkan itu saja itu sudah cukup bagi astian. kalopun ada lebih dr itu astian anggap bonus. karena dr pertama misi astian hanyalah mengungkapkan perasaan saja tanpa komitmen.
aini terdiam mendengar semua yang diungkapkan astian. entah apa yang dipikirkannya, merasa ilfeel atau bahagia mendengar itu. aini terlihat jarang melihat wajah astian, senyumnya juga mulai berbeda mendengar pernyataan itu. seperti bahagia yang bingung.
tp astian kembali berusaha membuat keadaan normal, astian buat pernyataannya itu sedikit berbau canda tawa. bagaimana ia membuat keadaan jadi bahan tawaan. diakhir obrolan astian sempat ngomong, bahwa tidak ada wanita yg ia sepesialkan sesepesial aini.
singkat cerita, waktu sudah malam, waktu menunjukkan hampir jam 7 malam. selesai pembicaraan mereka memutuskan untuk pulang melewati gerimis kecil sepanjang jalan. hari itu memang aini yg menjemput dirumh astian, maka aini yg mengantarkan astian pulang memakai motorya. walaupun sesampai dirumah astian, si aini meminta untuk diantarkan pulang juga pada akhirnya. maklum, aini itu tergolong wanita penakut.
pada akhirnya mereka sampai dirumah masing-masing. astian lega dengan ungkapannya. dan aini mungkin jg lagi bahagia menikmati kado dari astian.
tepat di waktu itu astian mengirim pesan kepada aini yang berisi..
"misiku selama 4 tahun ini aku anggap sudah selesai. dan sekarang kamu tau rasanya diperjuangin cowok selama 4 tahun. setelah ini buatlah keadaan sebiasa mungkin. jangan jaga jarak dan sebagainya. aku bisa menempatkan perasaanku"